Iklan

Jam’iah An-Nahdliyah Ranting Donorojo Gelar Rutinan Ahad Pagi bersama Umma Zulfatunnisa Sujadi

7/16/2024, 14:15 WIB Last Updated 2024-07-16T07:15:14Z

 


MERTOYUDAN-Banom NU Ranting Donorojo yang diketuai Abdul Jalal memiliki agenda pengajian setiap ahad pagi yang diselenggarakan di komisariat ranting tepatnya di Dalangan, Donorojo, Mertoyudan, Magelang. Rutinan ini sudah berjalan lebih dari satu dekade, dimana setiap badan otonom saling bekerjasama menghidupkan NU agar bisa lestari ke setiap generasi. 


 

Hari Ahad Pahing (14/07/2024), rutinan ahad pagi ini kembali digelar dengan pemateri Umma Zulfatunnisa Sujadi. Beliau memaparkan “ Kita sebagai jamaah nahdliyin harus tahu apa itu ahlussunnah waljamaah dan juga mengamalkannya. Kita juga harus pandai memilih dimana dan dengan siapa kita belajar, serta harus jelas sanad keilmuannya dan tidak asal belajar. Karena di era saat ini banyak ilmu yang salah kaprah dari segi penafsiran hingga pengamalannya”. Sebagai warga NU kita berpegang kepada empat madzab untuk bab fiqih yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad Ibnu Hambal. Sedangkan untuk bab akidah sesuai yang diajarkan Imam Abul Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi. Seperti perkataan Al Hafidz Muhammad Murtadla AZ-Zabidi :

إذا أطلق أه‍ل السنة والجماعة فالمراد بهم الأشاعرة والماتريدية

"Jika dikatakan Ahlussunnah Wal Jama'ah maka yang dimaksud dengan mereka adalah golongan Asy'ariyah dan Maturidiyah

Dalam ber-ahlusunnah waljamaa’ah kita harus mengenal Allah, utusan Allah, dan ajaran Allah. Salah satu cara mengenal Allah yaitu dengan memahami sifat-sifat Allah diantaranya wujud, qidam, baqa’, mukhalaftul lil khawadisi, qiyamuhu bi nafsihi, wahdaniyah, qadrah, iradah, ilmu, hayat. Allah itu ada tanpa diciptakan, tidak membutuhkan makhluknya, tidak bertempat, dan tidak menyerupai makhluknya sebagaimana dalam firman Allah ta’ala :

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ

"Tidak ada sesuatupun yang serupa dg Allah baik dari satu segi maupun semua segi"

(QS as Syura: 11)

Ketika akhir materi ada jama’ah bertanya tentang pendapat yang mengatakan bahwa Allah itu di Al-Arsy’ padahal Allah itu tidak bertempat. Umma Zulfatunnisa Sujadi menanggapi bahwa ini termasuk salah satu contoh penafsiran yang salah. Pernyataan tersebut diambil dari penafsiran Surah At-Thaha ayat 5 yang berbunyi :

لرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى ۝٥

dan ditafsirkan secara salah sebagai “(Dialah Allah) Yang Maha Pengasih (dan) bertempat di Al-Arsy’”. Padahal, penafsiran itu harus ditilik betul pemaknaannya agar tidak rancu dalam pengamalannya. Mungkin dalam beberapa kalam salah satu kata dari ayat tersebut bisa diartikan bertempat, namun karena ayat ini mengacu pada Allah yang dimana Allah itu memiliki sifat tidak bertempat dan tidak membutuhkan makhluknya, Allah menciptakan Al-Arsy’ dan Allah tidak membutuhkan Al-Arsy’, jadi penafsiran yang tepat untuk Surah Thaha ayat 5 ini yaitu Allah Yang Rahman menguasai; menundukkan; menjaga ‘arasy. Bukan berarti Allah duduk atau bersemayam di atas arasy sebagaimana keyakinan Yahudi. Maka dari itu Umma Zulfatunnisa Sujadi menghimbau untuk belajar pada guru yang tepat dan sudah jelas sanad keilmuannnya. Salah satunya dengan mengikuti Rutinan Ahad Pagi ini, yang insyaallah pematerinya sudah jelas sanad keilmuannya dan tidak berpaku pada satu pemateri saja serta sangat terbuka untuk diskusi, sehingga keilmuannya lebih luas dan jelas.

Rutinan ini disambut dengan antusias oleh masyarakat sekitar terutama jamaah nahdliyin. Dilihat dari interaksi aktif yang terlihat antar jamaah dan pemateri.

Kontributor: Siti Navilatul Azizah


Komentar

Terkini