Oleh Dr. Najib Chaqoqo
Dalam Islam, terdapat konsep yang menegaskan adanya elemen yang tetap dan yang berubah. Yang tetap adalah pilar agama yang sering disebut sebagai rukun Islam dan rukun Iman. Ini adalah prinsip-prinsip pokok yang tidak berubah seiring berjalannya waktu. Contohnya, ibadah solat tetap sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan, dan prinsip-prinsip iman seperti kepercayaan kepada Allah juga tetap.
Namun, yang berubah adalah budaya yang melingkupinya. Contoh konkretnya adalah pakaian yang digunakan dalam beribadah. Meskipun kewajiban menutup aurat tetap penting, model pakaian bisa berubah seiring perubahan zaman. Ini menunjukkan fleksibilitas Islam dalam beradaptasi dengan budaya lokal.
Islam datang dan berkembang dalam konteks budaya yang sudah ada di tengah masyarakat. Tradisi Islam di Jawa, sebagai contoh, merupakan hasil akomodasi dari tradisi yang sudah ada. Islam tidak dengan serta merta menghapus tradisi-tradisi tersebut, melainkan mencoba untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan nilai-nilai budaya yang ada. Ini menciptakan harmoni antara Islam dan budaya lokal.
Dengan demikian, Islam memberikan pedoman yang kokoh dalam rukun Islam dan rukun Iman, sementara tetap memungkinkan adanya keragaman dalam budaya dan tradisi yang berubah seiring waktu. Hal ini mencerminkan sikap inklusif Islam yang mampu bersatu dalam keberagaman budaya di seluruh dunia.
Agama dan Tradisi : Harmoni Islam dalam Budaya (1)
PCNU
10/10/2023, 11:15 WIB
Last Updated
2023-10-10T04:15:17Z
masukkan script iklan disini
(sumber gambar: https://www.merdeka.com/travel/upacara-merti-dusun-wujud-syukur-pada-sang-pencipta.html)
Komentar