Zaman Kholifah Umar bin khottob pernah terjadi wabah penyakit sehingga korban yang meninggal banyak sekali, tidak terhitung yang disebutkan oleh Aslam dengan perkataannya, " Sungguh terjadi kematian diantara mereka, dan aku melihat duapertiga dari mereka yang meninggal, dan tersisa sepertiganya. Yang dalam riwayat lain Abu Aswad Ad-Dailami menyebut " Aku datang ke Madinah, maka aku dapati telah terjadi penyakit didalamnya, dan mereka meninggal dengan cepat."
Wabah ini memberi dampak yang luar biasa terhadap perekonomian rakyat, banyak yang kelaparan. Kepedulian Kholifah Umar bin khottob tidak sekedar kebijakan secara umum dari pemerintah kepada masyarakat tetapi beliau sendiri yang bersumpah tidak akan makan daging dan keju sehingga masyarakat hidup seperti semula. Hingga walaupun dibelikan orang lain, maka beliau menolaknya, sebagai bukti satu kali istrinya membelikan keju untuknya pada tahun Ramadah, maka beliau berkata kepadanya, "Apa ini?" Ia menjawab, " ini dari uangku, bukan dari nafaqohmu." Maka Umar berkata, " Aku tidak akan mencicipi hingga manusia hidup tercukupi ( tidak kelaparan)!". Sesungguhnya Kholifah Umar memahami urgensi perilaku pribadi pejabat negara, keluarga, dan para aparatnya dalam masa krisis seperti itu, karena manusia akan akan melihat mereka dan terpengaruh dengan kondisi mereka. Dalam hal ini Kholifah Umar mengatakan, " Sesungguhnya manusia akan senantiasa Istiqomah, selama pemimpin mereka Istiqamah terhadap mereka."
Pada sisi lain, bahwa ketika Kholifah Umar melarang suatu perkara, maka beliau mengundang keluarga lalu berkata, " sesungguhnya aku melarang demikian dan demikian, dan bahwa rakyat akan melihat kamu seperti burung melihat daging; maka jika kamu melanggar , melanggar pulalah manusia, dan jika kamu takut maka takutlah manusia. Sungguh demi Alloh, tidakah seseorang diantara kamu melakukan sesuatu yang aku larang kepada rakyat, melainkan aku lipat gandakan hukuman pelanggaran itu karena keluargaku. Kholifah Umar telah menjadikan diri, keluarga dan aparat negara sebagai teladan bagi rakyat dalam masa krisis.
Bersambung...
Penulis adalah KH. Abdul Azis Idris Abdan, Wakil Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Magelang, Pengasuh PP Al Munir, Pangkat, Mangunrejo, Tegalrejo.