oleh Abdul Azis Idris
Islam adalah agama yang selalu mengedepankan sikap optimis/ tafaul pun saat ada bayang bayang anggapan jelek, bahkan mitos yang menghantui. Sikap optimis yang ditumbuhkan Kanjeng Nabi SAW mampu merubah pola masyarakat jahiliyyah yang cenderung statis dan taklid kepada mitos jahiliyah dengan bahwa penyadaran sikap dan kejadian semesta ini tidak mungkin tanpa bersandar kepada Alloh SWT. Termasuk dalam persoalan waktu, mungkin sisa pemahaman dan kepercayaan akan hari, bulan sial dan tidak baik. Masih melekat di sebagian masyarakat termasuk dalam hal ini bulan shofar. Maka kemudian semua bentuk mitos ini difahami dan disikapi dengan optimis bahwa semua hari, waktu adalah baik. Seperti dawuh ;
عن أنس بن مالك : افْعَلوا الخَيْرَ دَهْرَكُمْ، وتَعَرَّضُوا لِنَفَحاتِ رَحْمَةِ اللهِ، فإنَّ للهِ نَفَحاتٍ من رحمتِهِ، يُصِيبُ بِها مَنْ يَشاءُ من عبادِهِ، وسَلوا اللهَ أنْ يَسْتُرَ عَوْراتِكُمْ. أخرجه الطبراني (١/٢٥٠) (٧٢٣)، وأبو نعيم في «حلية الأولياء» (٣/١٦٢)
" Dari sahabat Anas bin Malik berkata :" Kerjakanlah kebaikan semasa kamu sekalian, dan sambutlah anugerah dari rahmat Alloh, sesungguhnya Alloh mempunyai anugerah rahmat yang menimpa hamba-Nya yang dikehendaki, mintalah kepada Alloh supaya Alloh tutup aib kalian semua, ( Thobroni , 1/250 ).
Terkait dengan amalan yang dianjurkan sebagaimana di sebut dalam kitab Kanzun najah wa surur dan beberapa amalan yang sudah beredar di media sosial dengan harapan umat ini di jauhkan dan selamat dari segala bentuk balak.
Berikut salah satu cara bertafaul dengan menulis rajah/wifq untuk keselamatan yang di dawuhkan KH.Toha Manshur selaku Rois Syuriah PCNU Kab. Magelang.